Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon kembali menggelar Sumpah Dokter Muda XXIII Rabu, 3 Mei 2023 di Auditorium Kampus 1 UGJ. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Cirebon, Walikota Cirebon, Kadinkes Kota dan Kabupaten Cirebon, Ketua DPRD Kota Cirebon, Ketua IDI Kota Cirebon, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ) beserta pengurus YPSGJ, Rektor UGJ beserta para pimpinan dan para Dekan serta Direktur Pascasarjana.
Dekan FK UGJ H. Catur Setiya S, DR., M.Med.Ed menyampaikan dalam laporannya, sebanyak 48 diambil sumpah pada kegiatan sumpah dokter ke XXIII. Serta mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada RS Waled sebagai rumah sakit Pendidikan utama, rumah sakit bayangkari, RSJ Amino bondo utomo, dan RSJ Amino Semarang, para dosen pakar dari FK UNDIP Semarang, serta dokter puskesmas yang telah memberikan ilmunya kepada para dokter yang hari ini diambil sumpahnya.
“Jadilah dokter yang baik yang selalu melayani dengan kelembutan, Empati, kasih sayang, kompetensi terbaik yang kalian miliki, dan selalu belajar dimanapun kalian berada. Jangan sia-siakan kedua orang tua kita, kita harus membuat orang kita senang, dan membahagiakan orang tua. orang tua adalah pusaka bagi kita untuk masuk surga”, pesannya.
“Terima kasih pula yang setinggi-tingginya kepada ketua Yayasan Bapak Dadang Sukandar Kasidin, bapak Rektor Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. atas semua arahan, dukungan, dan motivasinya, sehingga sampai saat ini FK UGJ telah mencetak 464 dokter, dengan jumlah mahasiswa 789 mahasiswa, dan 253 mahasiswa profesi. Sehingga total student body FK UGJ ada 1042 Mahasiswa” ujarnya.
Ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap FK UGJ dan UGJ. hal ini dibuktikan dengan mahasiswa FK UGJ yang berasal dari seluruh Indonesia. Kepada orang tua dokter baru diucapkan terimakasih dan selamat atas kepercayaan dan kerjasamanya, sehingga putra-putrinya sekarang menjadi seorang dokter lulusan FK UGJ.
Dalam waktu dekat FK UGJ, RSUD Waled dan FK UNPAD akan bekerjasama untuk membuat prodi Spesialis SP1 Obgyn. Selain itu FK UGJ akan menerima dua mahasiswi dari Belanda.
Rektor UGJ Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa setalah disumpah setidaknya ada tiga bekal yang sudah diterima yaitu knowledge, skill, dan attitude. Attitude sangat penting, karena merupakan bagian dari proses penyembuhan bagi pasien.
“Kembangkan softskill, lakukan empati, maka itu akan menunjang kesuksesan sebagai seorang dokter profesional”, pesannya.
UGJ mampu menempati peringkat 25 PTS terbaik seluruh Indonesia, Fakultas Kedokteran meski baru berusia 13 tahun, sudah banyak memberikan prestasi yang membanggakan.
“Dalam kesempatan ini juga saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak/Ibu Wali orang tua yang telah menaruhkan kepercayaannya kepada UGJ untuk putra-putrinya menimba ilmu disini (FK UGJ), ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami”. Ujarnya
“Selama 4 tahun saudara sudah kami bekali ilmu kedokteran, ilmu Kesehatan dan selama 2 tahun kalian sudah melaksanakan coas, maka saya berharap ilmu yang telah kalian dapatkan bisa kalian implementasikan dimasyarakat dengan menjadi dokter yang professional dan soft skill yang baik”. tambahnya
Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan PSGJ Dadang Sukandar Kasidin berpesan kepada dokter baru jangan menjalankan keegoan, untuk menjalankan kejujuran dalam dunia pekerjaan dan juga meningkatkan profesionalitas diri. Karakter ini akan menjadi modal dasar dalam mengarungi profesi kedokteran.
“seorang dokter harus mengutamakan layanan kepada pasien dengan memegang teguh keluhuran dan kemulliaan jiwa dalam membantu sesame manusia tanpa memandang jenis kelamin maupun kesukuan, kebangsaan, kepentingan politik dan kedudukan sosial”, tambahnya.
“Yakin dan percayalah bahwa layanan yang diberikan merupakan perbuatan yang mulia, yang sudah diperintahkan oleh Allah swt”, tegasnya.
“seorang dokter harus menjaga kode etik, harus menerapkan keluhuran dan kemuliaan jiwa, dengan memegang teguh sifat ketuhanan, kemurnian nilai, keluhuran budi, kerendahan hati, dan kesungguhan kerja baik secara integritas ilmiah maupun sosial”, tuturnya.
Pesan yang keempat “dalam memberikan pelayanan kepada pasien jangan asal menunaikan tugas, jangan dilakukan hanya untuk memenuhi dan menggugurkan kewajiban, hindari hal-hal yang menimbulakan Tindakan mall praktek. Banyaka belajar dan membaca, jangan ragu untuk bertanya dengan sesama dokter, bersikaplah ramah”
“Karakter ini akan menjadi modal dasar dalam mengarungi dunia kedokteran juga profesionalitas dalam dunia pekerjaan”. Pungkasnya.